Jumat, 08 Januari 2016

 Sebuah transkrip percakapan antara mantan pemimpin Libya Muammar Qaddafi dan mantan perdana menteri Inggris Tony Blair terungkap. Dari transkrip tersebut menunjukkan bahwa Muammar Qaddafi menegaskan dirinya tidak mendukung sama sekali kelompok teroris Alqaidah.


Percakapan telepon tertanggal 25 Februari 2011 tersebut terjadi beberapa bulan sebelum Qaddafi dibunuh pada 20 Oktober 2011. Dalam transkrip percakapan tersebut, Blair terpaksa mengonfirmasi Qaddafi di tengah puncak revolusi Libya yang semakin memanas. Qaddafi menegaskan tidak ada konflik di Libya.

"Orang-orang menyebar rumor melalui TV, mereka itu dari Guantanamo, kita tahu nama dan mereka mendukung Alqaidah. Apakah Anda mendukung Alqaidah?" tanya Qaddafi kepada Blair dilansir dari IBtimes, Kamis (7/1). "Tidak, tidak sama sekali," jawab Blair. 

Dalam percakapan itu, Qaddafi menuduh Blair ingin menginvasi Libya. "Tampaknya Inggris ingin mengolonisasi, saya harus mempersenjatai rakyat dan bersiap untuk berperang," katanya kepada mantan perdana menteri Inggris dari Partai Buruh ini. 
"Biar saya perjelas, tidak ada rekolonisasi Libya. Libya untuk orang-orangnya," jawab Blair.

"Cerita (Alqaidah) ini hanyalah sebuah organisasi yang telah dibentuk di Afrika Utara, sel-sel organisasi ini tidur dan akan aktif seperti yang sama terjadi pada Amerika pada 11 September sebelumnya," tutur Qaddafi.

Transkrip percakapan ini sebagai bahan penyelidikan parlemen Inggris, setelah Inggris ikut serta dalam invasi ke rezim Qaddafi pada tahun yang sama. Dalam percakapan itu, Blair berusaha meyakinkan Qaddafi untuk mundur dan mencapai resolusi damai untuk menghindari krisis. Pada saat itu, Revolusi Libya sengaja dipercepat untuk membuat Qaddafi tertipu dan melihat ia menjadi musuh semua orang.[Republika]

Tag: #khadafi, #Muammar Khadafi, #alqaeda, #koloni Inggris, #invasi Libya 

0 komentar:

Posting Komentar

Terbaru

Kata Tokoh

Seri Kekejaman ISIS

Video




VIDEO Terbaru

Random Post

pks